Senin, 07 Juli 2014

kritik lukisan






Potret Diri Menghisap Pipa
Oil On Canvas , 59 cm x 125 cm (1977)
Affandi



a.       Deskripsi

            Lukisan berjudul Potret Diri Menghisap pipa , 59 cm x 125 cm dengan cat minyak di atas kanvas. Lukisan ini dibuat oleh maestro lukis dunia asal Indonesia bernama Affandi pada tahun 1977. Lukisan ini terbagi atas latar depan, dan latar belakang. Latar depan ditunjukkan dengan seorang lelaki tua yang sedang memegang dan menghisap pipa, Pandangan lelaki tua itu ada yang memandang ke pipa yang sedang dihisapnya. Latar belakang ditunjukkan dengan keberadaan obyek lingkaran merahdengan garis melengkung disekitarnya. Secara keseluruhan lukisan ini, terdapat berbagai warna warna diantaranya merah, orange, cokelat, hijau, kuning, dan campuran dari warna tersebut. Garis yang mendominasi lukisan ini ialah garis lengkung.  Berukuran pendek, panjang. Dengan metode sapuan jari yang menjadi ciri khas dari seorang Affandi.
b.      Analisis dan interprestasi

            Keberadaan garis dalam lukisan ini, pada dasarnya berfungsi sebagai identitas bentuk, sehingga bentuknya dapat dikenali. Garis sebagai identitas bentuk, seperti halnya bentuk-bentuk yang tampak pada: orang tua, tangan, pipa, matahari. Garis-garis yang ada terlihat ekspresif, awut-awutan namun dalam ”bentuk” yang ritmis. Sebagian terdapat garis yang bebas atau garis yang saling tumpang tindih. Garis tersebut mendeskripsikan batas-batas atau kontras dari nada gelap terang, warna atau tekstur yang terjadi sepanjang batas-batas bentuk tersebut. Dengan demikian, rupa bentuk pada lukisan ini adalah bentuk yang terlihat dalam kaitannya dengan bentuk-bentuk yang lain atau ruang yang mengelilinginya.
Bentuk (shape) pada lukisan ini terjadi karena dibatasi oleh sebuah garis, juga dibatasi oleh warna yang berbeda atau oleh gelap terang. Hal itu ditunjukkan seperti pada figur wajah orang tua yang berbeda pada bagian rambutnya. Warna merah menjadi warna yang mendominasi pada lukisan ini, warna ini terdapat pada bagian wajah dan matahari serta sedikit di bagian tangan. Sedangkan warna kuning berada diantara rambut dan matahari, begitupun warna orange. Warna coklat kehitaman ada pada hampir seluruh tubuh dan sebagian kecil di gambar matahari. Warna Hijau ada pada bagian rambut berfungsi sebagai penyeimbang lukisan yang terkesan panas, agar tidak terlalu panas.
            Lukisan ini memiliki keseimbangan asimetris, walaupun tidak sama antara bagian kanan dengan kiri, atas dengan bawah, namun tetap seimbang dilihat dari komposisinya baik warna bentuk, garis, kesan ruang dan lain lain.

            Lukisan yang diberinya judul Potret Diri Menghisap Pipa dibuat  pada tahun 1977, dengan media cat minyak di atas kanvas. Lukisan berkomposisi  horizontal ini memiliki dimensi 59 X 125 cm dan visualisasinya sangat sederhana, hanya menggambarkan seraut wajah seseorang yang sedang menghisap pipa dan matahari. Bila dilihat secara detail maka proses pembuatannya melibatkan beberapa jenis tanda. Berdasarkan identifikasi kemiripannya dengan objek yang diacu, maka gambar wajah  maupun matahari tersebut merupakan ikon. Wajah seseorang sebagai ikon terlihat mirip dengan wajah Affandi meskipun tidak realis, dan lingkaran merah juga mirip dengan matahari. Selain itu, pipa yang dipegang lelaki tua tersebut juga sebagai ikon.

            Matahari Sebagai tanda yang paling menonjol kehadirannya di sana,  matahari tampaknya selain menunjukkan tanda ikonis sangat mungkin diinterpretasikan
secara metaforis. Tanda ini mengacu pada objek benda langit  yang memiliki sifat bercahaya. Matahari merupakan sumber segala kehidupan dijagad raya.
Gambar matahari dibentuk dari beberapa lingkaran dengan garis-garis memancar sehingga visualisasinya membentuk radial. Bentuk yang  memberikan sugesti pemusatan, letupan, atau letusan secara tiba-tiba.

            Lukisan ini memuat wajah, tidak terlalu sulit bila dikaitkan  wajah itu dengan Affandi. Dahi lebar, rambut acak-acakan, kurus, tulang pipi menonjok, dan berjanggut. Mengacu pada sosok Affandi, manusia yang memiliki karakteristik eksplosif, semangat yang kuat. Pengorganisasian unsur garis, bentuk, warna, yang kuat maka karya Affandi juga memiliki ekspresi psikologis. Garis diagonal yang cenderung datar pada pipaaakan memperlihatkan  ketenangan, sementara garis-garis yang awut-awutan mencerminkan dorongan emosi yang bergejolak, bergerak, dan dinamis.

            Dari aspek indeks, gaya dan tema lukisan dapat dikaitkan dengan kondisi alam yang sedang diterpa sinar kuat matahari udaranya menjadi begitu panas menyengat yang bisa bermakna musim kemmarau, musim paceklik. Matahari digambarkan dengan bentuk lingkaran dan cahayanya digoreskan ke arah luar sehingga membentuk garis radial. Penggambaran raut wajah dirinya sangat lemah, matanya memelas, dan pipinya cekung menandakan badan yang kurus karena penderitaan sedang menikmati cerutu pipa, hal yang sangat sederhana yang membuat ia bahagia.
        Emosi pelukis dalam lukisan ini secara jelas tampak dari sapuan kuas besar, tarikan garis yang kasar dan spontan dengan warna panas. Warna coklat gelap menggambarkan ekspresi keprihatinan yang menimpa Masyarakat kalangan menengah kebawah.
Pada tahap makna ideologisnya adalah bahwa manusia merupakan bagian dari alam. Matahari adalah benda di langit yang bercahaya terang dan panas pada siang hari, merupakan sumber bagi segala macam kehidupan dan energi di bumi. Sedangkan pipa disini menunjukkan sumber kebahagiaan yang dialami oleh rakyat kecil, di tengah panasnya matahari atau bisa juga diartikan dengan tantangan hidup.
            Makna konotatif atau yang tersirat dari karya Potret Diri dan menghisap pipa, wajah  Affandi yang kurus menunjukkan kondisi atau keadaan fisiknya yang menderita karena sering sakit. Gambar pipa diinterpretasikan secara metaforis. Memiliki sumber kebahagiaan. Karena bagi perokok pipa adalah teman terbaiknya. Kemudian Matahari bisa diinterpretasikan memiliki sifat kuat, bercahaya kuat, dan sumber segala kehidupan di jagad raya. Gambar matahari dibentuk dari lingkaran bergaris memancar, memberi pesan semangat .


c.       Penilaian
Dalam lukisan yang berjudul Potret Diri dan menghisap pipa karya  Affandi dari segi visual Sudah baik bisa dilihat dari baerbagai aspek dalam seni, diantaranya komposisi, keseimbangan baik dari segi bentuk, warna, garis dll. Elemen- elemen lain juga sangat baik seperti realita kehidupan rakyat kecil yang dilukiskan dengan lelaki tua yang kurus kering yang terlihat sedang menikmati hidup ditengah tantangan dunia dia tidak peduli, telah berhasil diciptakan Affandi, sehingga karya ini dapat tersampaikan dengan baik.

1 komentar:

  1. Di buku Seni budaya kelas 11 , kurikulum 2013 ,lukisan ini bernama "Potret diri dengan matahari" lantas mana yang benar??

    BalasHapus